Dahulu, orang cenderung menghindari penderita gangguan afektif. Akibatnya, banyak penderita menjadi tersisih dari masyarakat. Ada yang menghadapi diskriminasi pekerjaan. Yang lainnya dijauhi oleh para anggota keluarga mereka sendiri. Sering kali, hal ini hanya memperparah masalahnya dan mencegah orang yang sakit mendapat bantuan.
Namun dalam beberapa dekade belakangan ini, kemajuan besar telah dicapai dalam memahami depresi klinis dan gangguan bipolar. Sekarang telah diketahui dengan baik bahwa kondisi ini bisa diatasi. Tetapi, bantuan tidaklah selalu mudah didapatkan. Mengapa?
Selain itu, bahkan sewaktu para anggota keluarga merasa bahwa situasinya sudah serius, mungkin sulit untuk meyakinkan sang penderita bahwa ia membutuhkan perhatian medis. Atau, jika Anda yang sakit, Anda mungkin enggan mencari bantuan. Dokter Mark S. Gold menulis, "Mungkin Anda mempercayai apa yang Anda pikirkan sewaktu Anda depresi—bahwa Anda tidak berguna, jadi apa gunanya mencari bantuan kalau toh tidak ada harapan bagi orang seperti Anda. Mungkin Anda ingin membicarakan hal itu dengan seseorang tetapi Anda berpikir bahwa menjadi depresi adalah sesuatu yang memalukan, bahwa semuannya adalah kesalahan Anda.... Mungkin Anda tidak tahu bahwa apa yang Anda rasakan adalah depresi." Meskipun demikian, bagi penderita depresi mayor, penanganan medis sangat penting.
Tentu saja, setiap orang merasa putus asa sesekali, dan hal ini tidak selalu mengindikasikan gangguan afektif. Tetapi, bagaimana jika perasaan-perasaan ini tampak lebih kuat daripada sekadar rasa sedih biasa? Dan, bagaimana jika perasaan itu terus ada selama periode waktu yang tidak biasa— mungkin dua minggu atau lebih? Selain itu, bagaimana jika suasana hati yang depresif menghalangi Anda untuk melakukan kegiatan secara normal, entah di tempat kerja, sekolah, entah dalam situasi sosial. Dalam kasus demikian, langkah yang bijaksana adalah berkonsultasi dengan seorang pakar yang berkualifikasi untuk mendiagnosis dan mengobati gangguan depresif. Sewaktu ketidak seimbangan biokimia tercakup, pengobatan medis mungkin diresepkan. Dalam kasus-kasus lain, program konseling mungkin direkomendasikan untuk membantu para penderita belajar menghadapi kondisinya. Kadang-kadang, kombinasi kedua metode tadi memberikan hasil yang bermanfaat.* Yang penting adalah mengambil inisiatif dan mencari bantuan. "Sering kali, penderita merasa takut atau malu dengan kondisi mereka," kata Lenore, pasien bipolar yang disebutkan dalam artikel (editan sebelumnya). Namun, yang justru paling memalukan adalah kalau Anda merasa Anda punya masalah tetapi tidak mencari bantuan yang sangat Anda butuhkan."
Lenore mengatakan hal itu dari pengalamannya sendiri. "Saya terbaring di tempat tidur selama hampir setahun penuh," katanya, "Lalu pada suatu hari, ketika saya merasa sedikit kuat, saya memutuskan untuk menelpon dan membuat janji dengan dokter." Kondisi Lenore didiagnosis sebagai gangguan bipolar, dan pengobatan pun diresepkan. Ini terbukti sebagai titik balik dalam kehidupannya. "Saya merasa normal sewaktu saya minum obat," kata Lenore, "meskipun harus selalu mengingatkan diri bahwa jika saya berhenti meminumnya, semua gejala lama itu akan kembali."
Halnya serupa dengan Brandon, yang menderita depresi, "Sewaktu remaja," katanya, "saya sering berpikir untukbunuh diri karena saya diliputi perasaan tidak berguna yang hebat. Baru pada usia 30-an saya pergi ke dokter." Seperti Lenore, Brandon meminum obat untuk mengatasi gangguan kesehatan saya secara keseluruhan," katanya, "saya merawat pikiran dan tubuh saya. Saya beristirahat dan memperhatikan apa yang saya makan. Saya juga mengisi pikiran dan hai saya dengan pikiran-pikiran yang positif dari (buku panduan kehidupan)." Oleh Awake! & disadur kembali oleh Iblogronnp.com
Selengkapnya untuk informasi bantuan lebih lanjut click disini!
Dalam bahasa-bahasa lain dapat diakses di:
Despertad! Spanish; Réveillez-vous!French; Svegliatevi! Italian; Пробудитесь! Russian; Erwachet! German; Despertai! Portuguese; etc.
____________________
* Awake! does not endorse any particular approach. Christians should make sure that any treatment they pursue does not conflict with Bible principles.
Namun dalam beberapa dekade belakangan ini, kemajuan besar telah dicapai dalam memahami depresi klinis dan gangguan bipolar. Sekarang telah diketahui dengan baik bahwa kondisi ini bisa diatasi. Tetapi, bantuan tidaklah selalu mudah didapatkan. Mengapa?
Mengenali Gejala-gejalanya
Gangguan afektif tidak didiagnosis dengan sekadar tes darah atau sinar X. Sebaliknya, perilaku, cara berpikir, dan penilaian seseorang dimonitor selama suatu periode. Sejumlah gejala harus ada untuk mencapai diagnosis. Problemnya adalah kadang-kadang para anggota keluarga dan sahabat tidak sadar bahwa apa yang sedang mereka amati merupakan bukti adanya gangguan afektif. "Bahkan sewaktu orang-orang sepakat tentang bagaimana perilaku seseorang penyimpang dari normal," tulis Dr. David J.Milkowitz, "mereka bisa saja memiliki pendapat yang sangat berbeda tentang penyebab orang tersebut berperilaku seperti itu."
Selain itu, bahkan sewaktu para anggota keluarga merasa bahwa situasinya sudah serius, mungkin sulit untuk meyakinkan sang penderita bahwa ia membutuhkan perhatian medis. Atau, jika Anda yang sakit, Anda mungkin enggan mencari bantuan. Dokter Mark S. Gold menulis, "Mungkin Anda mempercayai apa yang Anda pikirkan sewaktu Anda depresi—bahwa Anda tidak berguna, jadi apa gunanya mencari bantuan kalau toh tidak ada harapan bagi orang seperti Anda. Mungkin Anda ingin membicarakan hal itu dengan seseorang tetapi Anda berpikir bahwa menjadi depresi adalah sesuatu yang memalukan, bahwa semuannya adalah kesalahan Anda.... Mungkin Anda tidak tahu bahwa apa yang Anda rasakan adalah depresi." Meskipun demikian, bagi penderita depresi mayor, penanganan medis sangat penting.
Tentu saja, setiap orang merasa putus asa sesekali, dan hal ini tidak selalu mengindikasikan gangguan afektif. Tetapi, bagaimana jika perasaan-perasaan ini tampak lebih kuat daripada sekadar rasa sedih biasa? Dan, bagaimana jika perasaan itu terus ada selama periode waktu yang tidak biasa— mungkin dua minggu atau lebih? Selain itu, bagaimana jika suasana hati yang depresif menghalangi Anda untuk melakukan kegiatan secara normal, entah di tempat kerja, sekolah, entah dalam situasi sosial. Dalam kasus demikian, langkah yang bijaksana adalah berkonsultasi dengan seorang pakar yang berkualifikasi untuk mendiagnosis dan mengobati gangguan depresif. Sewaktu ketidak seimbangan biokimia tercakup, pengobatan medis mungkin diresepkan. Dalam kasus-kasus lain, program konseling mungkin direkomendasikan untuk membantu para penderita belajar menghadapi kondisinya. Kadang-kadang, kombinasi kedua metode tadi memberikan hasil yang bermanfaat.* Yang penting adalah mengambil inisiatif dan mencari bantuan. "Sering kali, penderita merasa takut atau malu dengan kondisi mereka," kata Lenore, pasien bipolar yang disebutkan dalam artikel (editan sebelumnya). Namun, yang justru paling memalukan adalah kalau Anda merasa Anda punya masalah tetapi tidak mencari bantuan yang sangat Anda butuhkan."
Lenore mengatakan hal itu dari pengalamannya sendiri. "Saya terbaring di tempat tidur selama hampir setahun penuh," katanya, "Lalu pada suatu hari, ketika saya merasa sedikit kuat, saya memutuskan untuk menelpon dan membuat janji dengan dokter." Kondisi Lenore didiagnosis sebagai gangguan bipolar, dan pengobatan pun diresepkan. Ini terbukti sebagai titik balik dalam kehidupannya. "Saya merasa normal sewaktu saya minum obat," kata Lenore, "meskipun harus selalu mengingatkan diri bahwa jika saya berhenti meminumnya, semua gejala lama itu akan kembali."
Halnya serupa dengan Brandon, yang menderita depresi, "Sewaktu remaja," katanya, "saya sering berpikir untukbunuh diri karena saya diliputi perasaan tidak berguna yang hebat. Baru pada usia 30-an saya pergi ke dokter." Seperti Lenore, Brandon meminum obat untuk mengatasi gangguan kesehatan saya secara keseluruhan," katanya, "saya merawat pikiran dan tubuh saya. Saya beristirahat dan memperhatikan apa yang saya makan. Saya juga mengisi pikiran dan hai saya dengan pikiran-pikiran yang positif dari (buku panduan kehidupan)." Oleh Awake! & disadur kembali oleh Iblogronnp.com
Selengkapnya untuk informasi bantuan lebih lanjut click disini!
Dalam bahasa-bahasa lain dapat diakses di:
Despertad! Spanish; Réveillez-vous!French; Svegliatevi! Italian; Пробудитесь! Russian; Erwachet! German; Despertai! Portuguese; etc.
____________________
* Awake! does not endorse any particular approach. Christians should make sure that any treatment they pursue does not conflict with Bible principles.