Mengatasi kecanduan memang bukan hal yang mudah dan Rebecca Bloomwood (Isla Fisher) sudah membuktikan ini semua. Bagi Rebecca, hobi belanjanya makin hari makin tak bisa dikendalikan dan menyebabkan wanita muda ini terlilit utang. Celakanya, meski ia sadar bahwa persediaan uangnya mulai menipis, Rebecca tetap tak bisa menghentikan ambisi belanjanya.
Satu keinginan Rebecca adalah bekerja di sebuah majalah mode yang terkenal sayangnya ia tak memenuhi syarat untuk menjadi redaktur majalah ini. Akhirnya Rebecca harus puas dengan pekerjaannya sebagai pengisi rubrik di sebuah majalah ekonomi.
Keberuntungan sepertinya masih berpihak pada Rebecca. Hanya dalam waktu singkat, rubrik yang diisi Rebecca menjadi populer. Kesuksesan rubrik ini mau tak mau mengubah Rebecca menjadi seorang pesohor. Sayangnya hobi belanjanya yang makin menggila sudah mulai tak bisa dikendalikan. Kini Rebecca hanya punya dua pilihan: menghentikan hobi gilanya atau kehilangan semua yang ia miliki. Itulah cuplikan kisah dalam film komedi 'CONFESSIONS OF A SHOPAHOLIC' dari satu resensi film dari satu portal infoteinment
Apakah problem kamu sama seperti film ini, mudah-mudahan ngga sampe kecanduan ya!, disini ada satu parabel dua anak muda yang nama-namanya telah diubah, kata mereka:
"Aku ternyata sering merencanakan untuk membeli sesuatu yang tidak benar-benar aku butuhkan dan mungkin tidak mampu kubeli, hanya karena lagi diskon"—Anna, Brasil.
"Kadang-kadang, teman-teman mengajakku berekreasi yang biayanya mahal. Aku ingin ikut bersenang-senang dengan mereka. Tidak ada yang mau bilang, "Maaf, aku tidak puny auang' ".—Joan, Australia.
Apakah kamu merasa tidak pernah punya cukup uang untuk dibelanjakan? Seandainya saja uang sakumu lebih banyak, kamu bisa membeli mainan yang kamu inginkan. Seandainya gajimu lebih tinggi, kamu bisa membeli sepatu yang kamu "butuhkan", cobalah mengatur uang yang kamu miliki.
Jika kamu seorang remaja yang masih tinggal dengan orang tua, kamu bisa saja belajar mengelola uang setelah tidak tinggal di rumah. Tetapi itu ibarat melompat dari pesawat sebelum terlebih dulu belajar menggunakan parasut. Memang seraya meluncur ke tanah, seseorang mungkin akhirnya bisa tahu apa yang harus ia lakukan. Namun alangkah lebih baik jika ia belajar prinsip dasar penggunaan parasut sebelum melompat!
Demikian pula, saat terbaik untuk belajar mengelola uang adalah sebelum menghadapai problem keuangan dalam kehidupan nyata. "Uang adalah untuk pelindungan,"* Tetapi, uang akan melindungimu hanya jika kamu belajar cara mengendalikan pengeluaranmu. Dengan melakukannya kamu akan semakin percaya diri dan orang tuamu akan semakin merespek. (Begitulah gambaran mental yang dalami oleh Rebecca Bloomwood di bagian akhir film Confessions of a Shopaholic, walaupun harus menghadapi sebuah rehabilitasi)
Belajar Dasar-dasarnya
Pernahkah kamu meminta orang tuamu menjelaskan apa saja yang dibutuhkan untuk mengurus rumah tangga? Misalnya, tahukah kamu berapa biaya listrik dan air setiap bulan dan berapa biaya untuk merawat mobil, membeli makanan dan membayar sewa atau cicilan rumah? Kamu bisa jadi menganggap perincian semacam itu membosankan. Namun, ingatlah bahwa kamu juga ikut menggunakan berbagai fasilitas tersebut. Lagi pula, jika kamu tidak tinggal di rumah lagi, kamu harus membayar sendiri semua rekening itu. Jadi, sebaiknya kamu tahu tentang biaya-biaya itu. Tanyai orang tuamu apakah kamu bisa melihat beberapa rekening itu, dan dengarkan baik-baik sewaktu mereka menjelaskan cara mereka menganggarkan dana untuk membayarnya.(Peribahasa kuno namun uptodate menyatakan:) "Orang berhikmat akan mendengarkan dan menerima lebih banyak pengajaran, dan orang yang berpengatahuanlah yang mendapat pengarahan yang terampil," # Anna yang disebutkan sebelumnya, mengatakan, "Ayah mengajariku cara membuat anggaran, dan ia menunjukan betapa pentingnya kerapian dalam mengelola keuangan keluarga." Sedangkan ibunya mengajari Anna hal lain yang praktis. "Ibu menunjukan pentingnya membanding-bandingkan harga sebelum membeli," kata Anna, dan ia menambahkan, "hebatnya, hanya dengan sedikit uang, ibu bisa melakukan banyak hal." Apa manfaatnya bagi Anna? "Sekarang, aku bisa mengelola keuanganku sendiri," katanya. "Aku mengendalikan pengeluaranku dengan cermat, sehingga pikiranku tenang karena tidak usah berutang kalau tidak perlu."
Kenali Kesulitannya
Memang pada prakteknya, mengendalikan pengeluaranmu tidak semudah yang dikatakan, khususnya jika kamu masih tinggal di rumah dan menerima uang saku atau punya gaji sendiri. Mengapa? Karena kemungkinan orang tuamu yang membayar sebagian besar rekening. Jadi hampir semua uangmu mungkin bisa dibalanjakan sesukamu. Dan, berbelanja bisa jadi menyenangkan. Selain itu, teman-teman boleh jadi mendesakmu untuk berbelanja di luar batas yang masuk akal. Ellena, yang berumur 21 tahun, mengatakan, "Di mata teman-temanku, berbelanja telah menjadi bentuk rekreasi yang utama. Sewaktu aku pergi bersama mereka, selah-olah ada aturan tak tertulis. Kalau mau bersenang-senang, kamu harus keluar duit."Wajar saja kalau kamu ingin diterima oleh teman-temanmu. Tetapi, tanyai dirimu, 'Apakah aku berbelanja bersama tean-teman karena aku memang mampu atau karena aku merasa harus?' Banyak orang mengeluarkan uang karena ingin meningkatkan reputasi mereka di antara teman dan rekan kerja. Kecenderungan ini benar-benar dapat menimbulkan masalah keuangan bagimu, khususnya jika kamu punya kartu kredit (seperti dalam film digambarkan bagaimana malunya jika semua kartu kredit invalid) Penasihat keuangan Suze Orman memperingatkan, "Jika kamu merasa perlu mengesankan orang dengan apa yang kamu miliki dan bukan karena siapa dirimu sebenarnya, kamu berisiko tinggi menyalahgunakan kartu kredit."
Daripada menggunakan kartu kreditmu sampai batas maksimum atau menghabiskan gajimu dalam sekejap, cobalah cara Ellena. "Sewaktu hendak pergi bersama dengan teman-temanku," katanya, "aku membuat rencana di muka dan menghitung batas pengeluaranku. Gajiku langsung kumasukan ke bank, dan aku hanya mengambil uang seperlunya untuk acara itu. Aku juga sadar bahwa lebih baik berbelanja hanya dengan teman-teman yang mengelola uang mereka secara cermat dan yang kan menganjurkanku untuk membandingkan dulu harganya, bukannya langsung membeli."
Lebih Banyak Uang Apakah itu Solusinya
Apakah memiliki lebih banyak uang adalah solusi untuk problem pengeluaranmu? "Kita semuanya menyangka bahwa gaji yang lebih besar adalah jawaban atas masalah keuangan kita, tetapi sering kali tidak demikian," ... : Jika kamu sedang menyetir dan tidak bisa mengendalikan mobilmu atau menyetir dengan mata tertutup, apakah mengisi lebih banyak bensin akan membuatmu merasa lebih aman? Apakah lebih besar kemungkinannya kamu akan sampai ketujuan dengan selamat? Demikian pula, jika kamu tidak belajar cara mengendalikan pengeluaranmu, memiliki gaji yang lebih besar tidak akan memperbaiki situasimu.
Apakah memiliki lebih banyak uang adalah solusi untuk problem pengeluaranmu? "Kita semuanya menyangka bahwa gaji yang lebih besar adalah jawaban atas masalah keuangan kita, tetapi sering kali tidak demikian," ... : Jika kamu sedang menyetir dan tidak bisa mengendalikan mobilmu atau menyetir dengan mata tertutup, apakah mengisi lebih banyak bensin akan membuatmu merasa lebih aman? Apakah lebih besar kemungkinannya kamu akan sampai ketujuan dengan selamat? Demikian pula, jika kamu tidak belajar cara mengendalikan pengeluaranmu, memiliki gaji yang lebih besar tidak akan memperbaiki situasimu.
Cari petunjuk dan daftar kendali. in How Can I Control My Spending? click is here & find TAKE CONTROL and LIST
Uang Adalah Waktu
Perhatikan komentar Ellena. "Sewaktu aku mengendalikan pengeluaranku, aku mengendalikan banyaknya uang yang harus kudapatkan," katanya, "Dengan membuat anggaran belanja yang praktis dan berpegang padanya, aku tidak perlu bekerja ekstra untuk melunasi utang yang besar. Aku lebih bisa mengendalikan waktu dan kehidupanku." Tidak inginkah kamu seperti itu juga? [mengembangkan kesanggupan untuk belajar dan berubah bahkan akan menghidari kecanduan belanja seperti ilustrasi di film] Awake! & Ronnp
______________________
* Tulis Raja Salomo. (Penghotbah 7:12)
# Kata sebuah peribahasa (di buku panduan kehidupan, Amsal 1:5)