Jutaan remaja menghadapi tantangan membesarkan anak bayi mereka seorang diri, Dapatkah mereka berhasil? Apa cara terbaik untuk membantu kaum remaja menghindari problem ini?,... Artikel dari Awake! terbitan Oktober 2004 mengulas hal ini, bagaimana Kehamilan Remaja merupakan Tragedi Sedunia.
Ibu di bawah Umur
"Pacar saya keren, Dia punya uang, dan kami berjalan-jalan dan bersenang-senang. Sewaktu saya terlambat datang bulan, saya sadar ada yang tidak beres. Bagaimana saya dapat memberi tahu mama? Kok, ini bisa terjadi? Umur saya baru 16 tahun, saya bingung dan tidak tahu harus berbuat apa"—Nicole.
"Pacar saya keren, Dia punya uang, dan kami berjalan-jalan dan bersenang-senang. Sewaktu saya terlambat datang bulan, saya sadar ada yang tidak beres. Bagaimana saya dapat memberi tahu mama? Kok, ini bisa terjadi? Umur saya baru 16 tahun, saya bingung dan tidak tahu harus berbuat apa"—Nicole.
Sekarang ini Nicole, yang berusia 35 tahun, adalah ibu tiga anak yang penuh percaya diri dan gesit. Anak sulungnya berusia 20 tahun. Ya, bertahun-tahun yang lalu ia termasuk di antara jutaan remaja yang hamil diluar nikah. Seperti ibu-ibu lain yang masih remaja, ia terbenam dalam kubangan yang penuh tantangan berat, keputusan yang sulit, dan masa depan yang tidak pasti.
Nicole jarang membicarakan tentang guncangan, penyangkalan, ketakutan, kemarahan, dan keputusasaan yang mewarnai masa remajanya....
Ia di besarkan dalam keluarga yang penuh kasih dan berupaya menanamkan prinsip-prinsip moral yang tinggi dalam dirinya. Meskipun ia pernah memilih untuk mengabaikan prinsip-prinsip itu—dan menuai akibatnya—belakangan, prinsip-prinsip itulah yang membuat kehidupannya memuaskan dan penuh arti. "Harapan selalu ada" menjadi motonya.
Sayang sekali,tidak semua remaja yang menjadi ibu memiliki keluarga yang mendukung—atau memiliki sudut pandangan yang seoptimis itu. Banyak yang tahu-tahu terjebak dalam probem kemiskinan tanpa harapan. Beberapa remaja harus menghadapi luka emosi akibat pemerkosaan dan tindak kekerasan.
Problem yang dihadapi para ibu remaja dapat berdampak negatif atas anak-anak mereka. Menurut buku Teen Moms—The Pain and the promise, bayi ibu remaja cenderung berbobot ringan, rentan terhadap penyakit anak, meninggal masih bayi, kurang mendapat perawatan kesehatan, menderita kelaparan dan kekurangan gizi; mereka lebih terancam kekerasan dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang lebih tua". Kenyataannya anak yang lahir dari ibu remaja lebih cenderung untuk juga menjadi ibu semasih remaja dibanding dengan anak yang lahir dari ibu yang lebih tua.
Seberapa meluaskah kehamilan di kalangan remaja? Bagaimana (remaja yang sudah terlanjur menjadi) ibu-ibu remaja dapat berhasil menghadapi tantangan membesarkan bayi mereka?
Adakah cara untuk membantu para remaja agar tidak sampai terperosok kedalam kesulitan seperti itu? Artikel-artikel (sub judul) berikut akan mengulas pertanyaan-pertanyaan ini.
Nicole jarang membicarakan tentang guncangan, penyangkalan, ketakutan, kemarahan, dan keputusasaan yang mewarnai masa remajanya....
Ia di besarkan dalam keluarga yang penuh kasih dan berupaya menanamkan prinsip-prinsip moral yang tinggi dalam dirinya. Meskipun ia pernah memilih untuk mengabaikan prinsip-prinsip itu—dan menuai akibatnya—belakangan, prinsip-prinsip itulah yang membuat kehidupannya memuaskan dan penuh arti. "Harapan selalu ada" menjadi motonya.
Sayang sekali,tidak semua remaja yang menjadi ibu memiliki keluarga yang mendukung—atau memiliki sudut pandangan yang seoptimis itu. Banyak yang tahu-tahu terjebak dalam probem kemiskinan tanpa harapan. Beberapa remaja harus menghadapi luka emosi akibat pemerkosaan dan tindak kekerasan.
Problem yang dihadapi para ibu remaja dapat berdampak negatif atas anak-anak mereka. Menurut buku Teen Moms—The Pain and the promise, bayi ibu remaja cenderung berbobot ringan, rentan terhadap penyakit anak, meninggal masih bayi, kurang mendapat perawatan kesehatan, menderita kelaparan dan kekurangan gizi; mereka lebih terancam kekerasan dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang lebih tua". Kenyataannya anak yang lahir dari ibu remaja lebih cenderung untuk juga menjadi ibu semasih remaja dibanding dengan anak yang lahir dari ibu yang lebih tua.
Seberapa meluaskah kehamilan di kalangan remaja? Bagaimana (remaja yang sudah terlanjur menjadi) ibu-ibu remaja dapat berhasil menghadapi tantangan membesarkan bayi mereka?
Adakah cara untuk membantu para remaja agar tidak sampai terperosok kedalam kesulitan seperti itu? Artikel-artikel (sub judul) berikut akan mengulas pertanyaan-pertanyaan ini.
Kehamilan Remaja Tragedi Sedunia
Kehamilan remaja telah di juluki sebagai suatu wabah. Namun problem ini akan terasa lebih tragis lagi apabila kita memikirkan dampak kehamilan atas seorang remaja putri yang ketakutan. Setidaknya, kehidupan akan berubah drastis, dan hal itu tidak hanya sangat mempengaruhi dirinya tetapi juga keluarganya dan orang-orang yang ia kasihi. Kaum remaja sedang berada pada tahap........ 'mekarnya masa remaja'—masa ketika hasrat seks sering memuncak. Namun, terlalu sederhana kalau kita mengatakan bahwa kehamilan sekadar diakibatkan oleh tidak digunakannya kontrasepsi. Bukti-bukti memperlihatkan bahwa kehamilan remaja melibatkan sejumlah masalah sosial dan emosi yang pelik.
Sumber salinan parafrasa dari publikasi Awake! Oktober 2004
SUATU kelompok yang dimunculkan di salah satu (click-->) SURAT KABAR ELEKTRONIK DI JAKARTA (21/3/2009), Yakni, British Narurism, telanjang bulat sebagai aksi protes atas meningkatnya angka kehamilan remaja.
*Beberapa nama dalam seri ini telah di ubah
# Untuk keterangan tentang mengatasi perasaan ingin bunuh diri, lihat "kehidupan memang berharga", dalam Awake! 22 Oktober 2001
Follow in English language is here Teen Pregnancy—A Global Tragedy