SARA sangat sedih karena mengalami keguguran pada trimester pertama kehamilannya. Kira-kira setahun kemudian, ia keguguran lagi. Beberapa tes medis tidak menyingkapkan penyebabnya. Seraya waktu berlalu, berat badan Sara mulai bertambah, meskipun ia memonitor asupan makanannya, dan berolahraga secara teratur. Ia juga mulai sering kran di kaki dan semakin peka terhadap hawa dingin. Akhirnya, setelah darahnya diperiksa dan kelenjar tiroidnya di USG, tersingkaplah bahwa Sara mengidap penyakit yang disebut tiroiditis Hashimoto, dan mungkin itulah penyebab kegugurannya.* Seperti kebanyakan orang, Sara tidak pernah mencurigai thyroid-nya. Namun setelah kesehatanya memburuk, ia baru menyadari betapa pentingnya kelenjar tersebut.
Kelenjar Tiroid
Thyroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher depan tepat di bawah jakun. Tiroid terdiri dari dua lobus, atau bagian, yang menempel di kri-kanan trakea, atau batang tenggorokan, dan seluruh kelenjar itu beratnya kurang dari 30 gram. Tiroid merupakan bagian dari sistem endokrin tubuh, yakni sekelompok organ dan jaringan yang menghasilkan, menyimpan, serta mensekresi hormon—kurir kimiawi—langsung ke aliran darah. Tiroid terdiri dari banyak sekali folikel, atau kantong, kecil berisi cairan kental yang menyimpan hormon tiroid. Hormon-hormon ini mengandung konsentrasi tinggi iodin atau yodium. Malah, hampir 80 persen iodin dalam tubuh terdapat dalam thyroid. Kekurangan elemen ini dalam menu makanan bisa menyebabkan pembesaran tiroid, yang disebut goiter atau penyakit gondok. Pada anak-anak kecil, kekurangan iodin bisa bisa mengurangi produksi hormon sehingga menghambat perkembangan fisik, mental, dan seksual—kondisi yang disebut kretinisme. (Gambar penelesuran google/wikipedia)
Cara Kerja Hormon Tiroid Hormon tiroid disebut T3, RT3 (Reverse T3), dan T4#, hasil konversi yang terutama yang terjadi di luar tiroid di dalam jaringan-jaringan tubuh. Maka, sewaktu tubuh memerlukan lebih banyak hormon tiroid, kelenjar itu mensekresi T4 ke dalam aliran darah, dan dari sana T4 serta hormon-hormonnya bisa mempengaruhi semua sel tubuh. Sebagaimana pedal gas mengontrol kecepatan mobil, hormon tiroid mengatur kecepatan metabolisme tubuh—kegiatan kimiawi dalam sel yang memproduksi energi serta jaringan baru. Jadi, hormon tiroid meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan jaringan normal, mempengaruhi detak jantung, serta menjaga kestabilan produksi energi untuk otot dan suhu tubuh. Hormon thyroid juga memiliki fungsi penting lainnya. Misalnya, hormon ini membantu liver menyingkirkan trigliserida dan lipoprotein encer (LDL), yang disebut kolestrol jahat, yang berlebihan dari aliran darah. Kolestrol itu di transfer ke empedu dan dari sana ke tinja. Sebaliknya, terlalu sedikit hormon tiroid bisa menyebabkan meningkatnya kolestrol jahat dan berkurangnya lipoprotein padat (HDL), atau kolestrol baik. Dalam saluran gastrointestinal, hormon tiroid mempercepat sekresi cairan pencerna dan juga meningkatkan gelombang ritmis kontraksi otot (peristalsis).
Sebagaimana pedal gas mengontrol kecepatan mobil, hormon tiroid mengatur kecepatan metabolisme tubuh.
Jadi, terlalu banyak hormon tiroid bisa menyebabkan sering-sering buang air besar, sedangkan terlalu sedikit, bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit.
Sebagaimana pedal gas mengontrol kecepatan mobil, hormon tiroid mengatur kecepatan metabolisme tubuh.
Jadi, terlalu banyak hormon tiroid bisa menyebabkan sering-sering buang air besar, sedangkan terlalu sedikit, bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit.
Apa yang Mengontrol Tiroid?
Tiroid mulai dikendalikan di bagian otak yang disebut hipotalamus. Sewaktu mendeteksi kebutuhan akan hormon tiroid, hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar hipofisis di dekatnya, yang terletak di dasar otak di atas langit-langit mulut. Selanjutnya, hipofisis melepas hormon perangsang tiroid (thyroid-stimulating hormone atau TSH) ke dalam aliran darah guna mengirim sinyal ke tiroid untuk mulai memproduksi hormon tiroid. Maka, dengan mengukur kadar hormon TSH serta hormon tiroid dalam darah, dokter bisa mendiagnosis fungsi tiroid dan kesehatan pasien. Hal ini penting, karena berbagai problem tyhroid bisa saja berkembang.
Bila Tiroid Terganggu
Gangguan tiroid bisa terjadi akibat kurangnya iodin dalam makanan, stres fisik atau mental, cacat genetis, infeksi, penyakit (biasanya penyakit autoimunitas), atau efek samping obat-obat yang diresepkan untuk berbagai penyakit.^Pembesaran tiroid dan penyakit gondok, bisa menjadi indikasi suatu penyakit. Pembesaran bisa terjadi secara menyeluruh (difus) atau bisa dalam bentuk benjolan. Meski pada umumnya tidak ganas, penyakit gondok membutuhkan perawatan medis, karena bisa menjadi petunjuk kondisi yang lebih serius, seperti kanker.%
Biasanya, tiroid yang terganggu memproduksi terlalu banyak hormon atau serlalu sedikit. Terlalu banyak disebut hipertiroidisme; terlalu sedikit, hipotiroidisme. Penyakit tiroid bisa berkembang secara bertahap dan tidak kentara, sehingga seseorang bisa mengidapnya selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya. Seperti halnya dengan kebanyakan penyakit, hasilnya akan lebih baik jika didiagnosisi sejak dini. Gangguan penyakit tiroid yang lebih umum adalah tiroiditis Hashimoto dan penyakit Graves. Kedua-duanya adalah gangguan autoimunitas—disebut demikian karena sistem imunitas menyerang sel-sel tubuh yang normal, menganggapnya sebagai jaringan asing. Tiroiditis Hasgimoto enam kali lebih sering terjadi pada wanita.
Penyakit tiroid bisa berkembang secara bertahap dan tidak kentara, sehingga seseorang bisa mengidapnya selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya.
Di banding pada pria, dan biasanya mengakibatkan hipotiroidisme. Penyakit Graves delapan kali lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya menyebabkan hopertiroidisme. Ada beragam pendapat sehubungan dengan seberapa sering kita harus menjalani tes penyakit tiroid, meskipun skrining untuk bayi yang baru lahir dianggap penting. (Lihat "Tes Penting bagi Bayi yang Baru Lahir".) Jika hasil pemeriksaan medis memperlihatkan tiroid yang kurang aktif, biasanya pasien disarankan menjalankan tes untuk antibodi yang menyerang kelenjar itu. Di pihak lain, jika tes itu menunjukan tiroid yang terlalu aktif, biasanya tiroid akan dipindai (di-scan), asalkan pasien tidak hamil atau menyusui. Bila ada benjolan-benjolan tiroid, biopsi mungkin diperlukan untuk menentukan apakah itu tumor ganas.
Sewaktu Pengobatan Dianggap Perlu Pengobatan bisa mengurangi gejala hipertiroidisme, seperti detak jantung yang cepat, tremor (gemetar), dan kecemasan. Pengobatan lain termasuk penghancuran sel-sel tiroid sehingga kelenjar itu mengurangi produksi hormon. Dan kadang-kadang, tiroid harus diangkat dengan dioperasi. Bagi pasien yang mengidap hiptiroidisme atau yang tiroidnya sudah diangkat. Dkter biasanya meresepkan hormon T4 untuk diminum setiap hari. Supaya dosisnya tepat, dokter memonitor pasien yang menjalani terapi itu. Kanker tiroid bisa diobati dengan berbagai cara, termasuk obat, operasi, kemoterapi, dan iodin radioaktif. Sara menjalani terapi sulih hormon dengan T4, dan seorang ahli gizi membantunya menyusun diet yang seimbang. Hasilnya ternyata positif. Sara akhirnya tahu bahwa meskipun ukurannya kecil, tiroid sangat penting. Maka, perhatikan tiroid Anda—makanlah makanan sehat yang mengandung cukup iodin, berupayalah untuk menghindari stres kronis dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
APAKAH GIZI ANDA TERPENUHI? Gizi yang baik bisa membantu mencegah berbagai problem tiroid. Misalnya, apakah makanan Anda mengandung cukup banyak iodin, yang penting untuk produksi hormon tiroid? Ikan laut dan makanan laut lainnya merupakan sumber yang sangat bagus dari elemen penting ini. Jumlah kadungan iodin dalam sayur-sayuran dan daging beragam menurut komposisi kimiawi tanah setempat. Untuk mengkompensasi kekurangan elemen ini dalam makanan, beberapa pemerintah menetapkan agar garam meja ditambahi iodin. Yang terpenting bagi tiroid adalah selenium. Elemen dasar ini adalah bagian dari enzim yang mengubah hormon T4 menjadi T3. Konsentrasi selenium dalam sayur-sayuran, daging dan susu, juga bergantung pada jenis tanah. Makanan laut, kol, tomat, dan bawang merah adalah sumber yang kaya selenium. Tentu saja, jika Anda menduga memiliki problem tiroid, berkonsultasilah dengan dokter Anda; jangan coba mengobatinya sendiri.
GEJALA UMUM Hipertiroidisme: Gelisah secara berlebihan, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, detak jantung yang cepat, semakin sering buang air besar, siklus haid tidak teratur, mudah tersinggung, cemas, suasana hati yang berubah-ubah, bola mata menonjol ke luar, otot terasa lemah, insomnia, dan rambut tipis serta rapuh. (Beberapa gejala bisa disebabkan oleh kondisi penting lain, maka berkonsultasilah dengan dokter jika Anda merasa kurang sehat)Hipotiroidisme: Lamban secara fisik dan mental, berat badan bertambah tanpa sebab yang jelas, rambut menipis, sembelit, terlalu peka terhadap hawa dingin, siklus haid tidak teratur, depresi, suara berubah (suara serak atau rendah), suka lupa, dam merasa lelah.
TES PENTING BAGI BAYI YANG BARU LAHIR Beberapa tes darah yang diambil dari bayi yang baru lahir bisa memperlihatkan apakah tiroidnya normal atau tidak. Jika tes darah menunjukan ada problem, dokter bisa mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya. Kurangnya hormon tiroid bisa menghambat perkembangan fisik dan mental seorang anak, kondisi yang disebut kretinisme. Karena itu, bayi biasanya dites beberapa hari setelah lahir. Appeared in Awake! May, 2009 'salinan untuk iblogronnp.com'
_____________________
* Meskipun troid yang kurang aktif dapat menimbulkan komplikasi kehamilan, kebanyakan wanita yang mengidap penykit tiroid melahirkan bayi yang sehat. Namun, penting sekali agar sang ibu menerima terapi sulih (pengganti) hormon, karena pada tahap awal ia satu-satunya humber hormon tiroid bagi bayi dalam kandungan.
# T3 adalah tridotironin dan T4, tiroksin, angka 3 dan 4 memaksudkan jumlah atom iodin yang terikat pada hormon. Tiroid juga memproduksi calcitonin, yakni hormon yang membantu mengatur kadar kalsium dalam darah.
^ Awake! atau iblog ini, tidak mempromosikan terapi tertentu. Jika Anda menduga mempunyai problem tiroid, berkonsultasilah dengan dokter yang telah berpengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit tiroid.
% Risiko kanker lebih besar pada orang yang pernah menjalani terapi radiasi di kepala dan leher atau pernah mengidap kanker atau mempunyai kerabat dengan riwayat kanker tiroid.